Pemrosesan Top Down dan Buttom Up


Pemrosesan Top Down dan Buttom Up
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum
Dosen pengampu : Reza Ahmadiansyah, M.Si





Oeh:
Anastasya Nidya Anggraeni   
23010-15-00
95


Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga
2015






KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Psikolog Umum yang berjudul “Pemrosesan Dan Top Down Buttom Up” dengan tepat waktu . Shalawat serta salam tak lupa pula penulis panjatkan  kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang senantiasa ditunggu syafaatnya di hari kiamat.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah psikologi umum yang yang dibimbing  oleh bapak Reza Ahmadiansyah, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Tegur, kritik, dan saran penulis terima dengan senang hati demi perbaikan dalam pembuatan makalah  selanjutnya. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.



                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                           i
DAFTAR ISI                                                                                                          ii

BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang                                                                                            1
B.       Rumusan Masalah                                                                                       1
C.       Tujuan Penulisan                                                                                         2
    
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian top down dan bottom up                                                           3
B.     Pemrosesan top down dan bottom up                                                         3
C.     Cara mengenali maupun membaca wajah seseorang melalui teori top down dan bottom up    4
D.      Apakah ada keterkaitan antara pemrosesan top down dan bottom up         11
BAB III KESIMPULAN
A.      KESIMPULAN                                                                                        13
DAFTAR PUSTAKA                                                                                           14








BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar belakang masalah
Psikologi merupakan salah satu studi yang sestematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan presepsi. Presepsi merupakan suatu cara melukiskan suatu benda sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi.[1] Presepsi erat kaitanya dengan cara seseorang mengenali suatu subjek maupun objek benda.
Indonesia merpakan negara dengan penduduk terpadat nomer 3 di dunia, menurut data dari Badan Pusat Statistik dissebutkan bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 mencapai kurang lebih 252.370.792 jiwa[2]. Dari data tersebut muncul pertanyaan “bagaimana cara kita mengenali subjek maupun objek dengan jumlah yang sedemikian banyak?”  kemudian bagaimana cara manusia mempersepsikan suatu objek? Untuk menjelaskan berbagi pertanyaan tersebut penulis menggunakan dua teori yaitu pemrosesan bottom-up dan pemrosesan top-down. Dalam makalah ini akan dijelaskan bagaimana cara mempresepsikan sesuatu melalui teori top down maupun teori buttom up.

B.       Rumusan masalah
1.         Apa yang dimaksud dengan pemrosesan top down dan bottom up?
2.         Bagaimaan cara pemrosesan top down dan bottom up?
3.         Bagaimana cara mengenali maupun membaca wajah seseorang melalui teori top down dan bottom up?
4.         Apakah ada keterkaitan antara pemrosesan top down dan bottom up ?

C.         Tujuan penulisan
1.         Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemrosesan top down dan bottom up.
2.         Untuk mengetahui bagaimaan cara pemrosesan top down dan bottom up.
3.         Untuk mengetahui bagaimana cara mengenali maupun membaca wajah seseorang melalui teori top down dan bottom up.
4.         Untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara pemrosesan top down dan bottom up.




BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian top down dan bottom up
a.              Top down
Top down adalah teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh suatu hipotesis mengenai identifikasi suatu pola, yang diikuti oleh pengenalan terhadap bagian-bagian tersebut, berdasarkan asumsi sebelumnya yang telah dibuat. Top-down merupakan proses  pengenalan pola dari keseluruhan menuju bagian-bagian.

b.             Bottom up
Bottom-up adalah teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan diawali oleh identifikasi terhadap bagian-bagian spesifik dari suatu pola, yang menjadi landasan bagi pengenalan pola secara keseluruhan (Solso, Robert L. 1995). Secara sederhana Bottom-up terjadi apabila proses pengenalan pola dimulai dari bagian-bagian menuju pada pengenalan keseluruhan. Contoh: Jika ada seseorang, kita akan mengenalinya dari bagiannya dari suara, postur, cara berjalan dan lain-lain, sehingga kita tahu itu adalah si A.


B.       Pemrosesan top down dan bottom up
Pemrosesan top down terjadi ketika proses pengenalan suatu objek yang kita amati di awali dengan suatu hipotesis mengenai identitas suatu pola (objek yang di amati) yang diikuti oleh pengenalan bagian- bagian pola tersebut berdasarkan asumsi yang telah dibuat sebelumnya.
Persepsi top down berasal atau bersumber dari memori yang telah disimpan di dalam ingatan manusia.persepsi top down ini membantu kita dalam memahami bagaimana kesan- kesan sensorik dipahami oleh otak.
Sedangkan pemrosesan buttom up bersumber dari stimulus-stimulus nyata, yang mana stimulus – stimulus tersebut bisa di inderai oleh alat-alat indra manusia dan objek tersebut memunyai kriteria fisik, atau bisa dikatakan objek tersebut adalah objek yang nyata. Jadi, pemrosesan buttom up ini menekankan pentingnya stimulus sensorik, mengindikasikan bahwa pemrosesan stimulus- stimulus berlangsung secara sederhana dan langsung. Dan secara langsung membantu manusia dalam memahami beberapa persepsi awal terhadap kesan-kesan sensorik.
“Bagaimana seseorang dapat mengenali sebuah wajah sebelum ia pertama-tama mengenali adanya mata, hidung, mulut, dan telinga ?? Namun bagaimana pula seseorang dapat mengenali mata, hidung, mulut, dan telinga sebelum ia mengetahui bahwa bagian-bagian tersebut adalah merupakan bagian-bagian dari wajah ?? Hal ini sering kali disebut sebagai parsing paradox, yang meliputi kesulitan-kesulitan yang kita jumpai ketika kita menggunakan strategi “bottom up” (bagian ke-keseluruhan) atau strategi “top-down” (keseluruhan ke-bagian) murni dalam pemprosesan interpretative. (1975, hal. 295-296)”

C.      Cara mengenali maupun membaca wajah seseorang melalui teori top down dan bottom up
Sebagian besar kita beranggapan “apa perlunya membaca wajah seseorang ? membaca wajah merupakan ranahnya para peramal. Bergaul, ya bergaul. Kalaupun dalam pergaulan nanti muncul di salah satu pihak sifat-sifat buruk yang dapat merusak hubungan pertemanan, itu merupakan satu sifat bawaan dan harus diterima apa adanya.”
Tetapi apabila sifat buruk itu terus mengganggu, tentu saja ini dapat merusak pertemanan yang terjalin. Karena itu, tidak ada salahnya apabila mulai mencoba belajar membaca wajah, karena itu dapat dijadikan sebagai solusi atas permasalahan diatas tersebut.
Wajah dari setiap manusia memberikan informasi yang berbeda-beda, termasuk sifat dasar, karakter, dan kesehariannya. Tetapi penafsiran karakter wajah tidakk dapat dijadikan satu-satunya ukuran tentang keberadaan seseorang. Dalam membaca wajah terdapat banyak hal yang dapat diperhatikan untuk mengetahui sifat dasar, karakter, dan keseharian seseorang. Ada banyak bagian wajah yang dapat diamati dalam hal ini, diantaranya yaitu dimulai dari rambut, dahi, mata, hidung, filtrum, mulut, bibir, dan masih banyak lagi. Demikian penjelasannya :

1.    Rambut
Rambut  bukanlah sekedar penghias atau bagian dari kepala., tetapi dari rambut kita dapat memberikan gambaran tentang karakteristik seseorang. Rambut adalah ukuran dari isolasi, daya tahan, dan keseluruhan kekuatan diri seseorang.
a.    Jika seseorang memiliki rambut yang terlihat halus, lembut, dan bersinar, maka dia termasuk orang yang sensitif, dan secara fisik rentan terhadap gangguan penyakit.
b.    Seseorang yang memiliki jenis rambut yang lebat, kaku, dan kasar, artinya dia memiliki keberanian dan daya tahan hidup yang bagus, tetapi intelektualnya rendah. Umumnya semakin hitam warna rambut, semakin kuat pula kekuatan dan keberaniannya.
c.    Orang yang memiliki rambut kemerah-merahan, dikategorikan sebagai orang yang sangat emosional dan kurang bisa dipercaya.

2.    Dahi
Secara umum, dahi menggabarkan sifat-sifat sebagai berikut :
a.    Orang yang memiliki dahi lebar menunjukan bahwa ia merupakan orang yang pandai, cerdas dan praktis. Dia dapat menyelesaikan permasalah dengan mudah. Selain itu ia juga memiliki idealisme yang tinggi dan kaya akan ide serta gagasan yang cemerlang.
b.    Dahi yang sempit memberi petunjuk pada kita bahwa orang ini sering mendapat kesulitan dalam menguraikan maksud dan tujuan, seperti rintangan yang harus dihadapi, khususnya dalam situasi sosial dan dalam kehidupan rumah tangga.
c.    Orang yang memiliki dahi rendah, umumnya menggambarkan karakter yang praktis, terbuka, dan bicara blak-blakkan.
d.   Orang yang memilikindahi datar mencerminkan sifat dasar yang pragmatis dan juga menggambarkan konsentrasi yang bagus.

3.    Mata (jendela jiwa)
Mata merupakan jendela dunia, mata juga memungkinkan kita untuk mengenal jiwa orang lain. Begitu juga sebaliknya, orang dapat menatap mata kita untuk mengetahui lebih dalam tentang keadaan jiwa kita. Banyak hal yang dapat diidentifikasi dari bagian mata, diantaranya :
a. Kelopak mata
1)      Orang dengan kelopak mata yang turun memiliki semangat dan keinginan untuk menyelesaikan segala sesuatunya dengan cepat. Mungkin orang ini tampak mengantuk, tetapi ia adalah orang yang dinamis, suka bergerak, dan tidak bisa tinggal diam, selalu saja ada yang dikerjakan.
2)      Kelopak mata yang tidak terlihat menunjukkan seorang pekerja yang senang membuat rencana dan daftar. Mereka selalu siaga
b. Letak dan volume mata
1)      Volume mata yang besar sebelah memberi kesan tentang kemampuan untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
2)      Jika mata terlihat miring ke atas dan alis juga demikian, maka orang yang memilikinya cenderung oportunis. Dia mengetahui apa yang dia ingingkan.
3)      Putih mata yang terlihat dibawah selapu mata menunjukan sifat religius, tetapi sulit menerima dan memahami. Karena itu seing sekali muncul gejolak besar pada diri orang tersebut.
4)      Seseorang yang bermata besar, bercahaya, ketika bicara sering kali membelalakkan mata adalah orang yang mempunyai sifat hati yang ramah, lunak, dan hangat. Dia juga mampu memahami permasalahan dengan mudah. Sayangnya, orang seperti ini sangan tertutup dan suka menyembunyikan rahasia.
5)      Seseorang yang memiliki letak mata dalam, biasanya mempunyai sifat tertutup (introvet) dan tidak suka ketenaran, seperti seorang pemikir atau hali filsafat. Dia juga bersifat idealis danpenuh inspirasi, serta romantis dalam percintaan.
c. Warna mata
1)      Orang yang bermata coklat mempunyai sifat penuh kasih sayang dab sangat memperhatikan keluarga. Dalan pekerjaan, dia mempunyai sifat yang seriusm jarang terlihat sekali senyum atau bergurau, mudah mengambil keputusan meskipun dalam tekanan.
2)      Mata biru muda (terang) memancarkan kedamaian dan kerendahan hati. Daya tahan fisik orang ini rendah, sehingga mudah terserang penyakit. Orang ini juga memiliki rasa estetika yang baik, dan terlalu sentimental.
3)      Orang yang bermata kemerahan, memiliki sifat yang cepat bosan. Meski secara mental termasuk orang yang cerdas dan cekatan, namun ia  mudah gelisah apabila ia tidak mempunyai pekerjaan yang dapat memuaskan harinya.
4)      Orang yang mempunyai mata biru kelabu mempunyai jiwa yang sosial serta sikap yang rela berkorban.
4.    Hidung
Hidung merupakan instrumen yang paling menonjol pada wajah. Hidung dapat berhubungan dengan kesehatan tubuh, jika hidung seseorag membengkak, tampak lunak dan berair, ini menunjunkan adanya gangguan pada organ jantung, yakni pembengkakan akibat asupan cairan yang terlalu banyak.
a.       Hidung yang melengkung ke dalam menunjukkan orang yang peduli dengan orang lain. Inilah orang yang suka memberi, berhati kuat, pribadi yang mandiri, teliti, dan agak sedikit konsevatif.
b.      Hidung yang besar, mencerminkan kekayaa pemmiliknya dalam hal keuangan dan dalam gaya hidupnya. Selain itu, dia juga merupakan seorang politikus ulung.
c.       Hidung yang tidak rata biasanya menyatakan adanya trauma di masalalu. Jika patahan itu terjadi di dekat punggung hidung, kemungkinan peristiwa itu terjadi pada masa remaja.
d.      Hidung yang ukurannya besar dan membulat, menyatakan pemiliknya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan mudah curiga.
5.    Mulut
Mulut selain digunakan untuk memasukkan makanan, juga berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi. Sejak kita lahir, mulut memberikan jalan bagi kita untuk mengomunikasikan kebutuhan kita. Mulut juga merupakan cara kita mengungkapkan ekspresi jiwa seperti tertawa atau perasaan tidak senang. Berikut tipe-tipe mulut yang dapat diidentifikasi karakteristiknya :
1.      Mulut yang kecil, lebarnya saa dengan lebar hidung. Menunjukan sifat yang penuh perhatian terhadap dirinya sendiri, cenderung pesolek, dan suka mengkritik orang lain.
2.      Mulut yang lebarnya melebihi lebar hidung, mempunyai konotasi negatif. Mulut seperti ini biasanya dihubugkan dengan sifta cerewet dan suka menggunjing. Dilain pihak, ia merupakan mempunyai sifat yag ramah, penuh perhatian, dan hemat.
3.      Orang yag mulutnya melengkung ke bawah menunjuka orang yang telah berhasil mengatasi masalah besar yang menyakitkan hati. Bila ia tidak berhasil mengatasi permasalahannya, ia akan tampak murung dan selalu mengeluh akibat ketidak berdayaannya. Ia seorang yag keras kepala dan banayk menuntut. Ia juga menunjukkan sikap sinis atau memandang rendah oranglain.
6.    Dagu
Dagu berkaitan dengan stamina seseorang. Dengan kata lain, stamina seseorang dapat dilihat dari konstruksi dagu yang dimiliki. Semakin kuat garis rahang, semakin besar pula tingkat stamina dan daya taha seseorang. Tetapi, garis rahang yang kuat juga menunjukkan sisi negatif dari yang bersangkutan. Garis rahang yang kuat terkadang menunjukan sifat keras kepala, egois, dan cenderung kejam serta keji. Berikut penjelasannya :
a.       Dagu yang berbelah (lesung) menunjukkan perhatian yang besar terhadap seksi dan cinta. Tetapi, orang-orang yang yang memilikinya agak sedikit egois dan memiliki sesuatu yang disembunyikan.
b.      Dagu yang membundar ke belakang menyatakan orang yang lembut dan  hangat. Orang dengan tipe dagu ini mempunyai pemikiran rasional. Tetapi, bila ia mendapat tekanan yang berat, ia dapat bertindak irrasional.
c.       Dagu yang besar dan kuat menunjukan individu yang memiliki  karakter kuat dan mandiri. Ia juga memiliki stamina yang baikm mempunyai keinginan yang kuat dalam mewujudkan cita-citanya.
d.      Dagu yang datar dan lebar menunjuka suatu sifat pemalas, tidak mau berusaha, dan sering kali merasa putus asa. Orang dengan dagu seperti ini tidak kuat menghadapi rintangan yang menghadangnya.
e.       Dagu yang lancip menandakan karakter yang positif, mudah bergaul, dan sangat bersahabat dia memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.
f.       Dagu yang menonjol kedepan (keluar) memilikii sifat yang keras kepala dan egois. Ia juga dapat  bersifat agresif untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan, tetapi tidak suka dengan perubahan diri. Dalam satu hal, orang ini mempunyai kemampuan unik dalam  mengatasi rintangan yang menghadangnya. Tetapi, dibalik sisi negatif yang dimilikinya, terdapat sisi positif, yakni kegigihan. Individu dengan dagu seperti ini berjalan lurus untuk mencapai tujuannya.

7.    Pipi
Status dan posisi atau kedudukan seseorang dimasyarakat dapat dibaca melalui pipi. Pipi yang kita miliki bisa memberikan keteranganan yang berharga tentang ketekunan, kekuatan, dan kewibawaan kita dalam kehiduapn bermasyarakat.
 Konstriksi atau bentuk pipi yang ideal adalah menonjol, tebal, dan bertulang dengan warna yang terang dan hangat. Atribut ini harus proporsional dengan posisi dan kekuatan hidung. Karakteristik kedua bagian wajah ini harus selaras satu sama lain, karena antara pipi dan hidung dalam membaca wajah ini tidak dapat dipisahkan. Berikut karakteristik pipi yang dapat diamati sifatnya :
a. Warna pipi
1)      Pipi yang berwarna sangat merah menandakan adanya ketidak seimbangan kaitanya dengan paru-paru dan tenggorokan.
2)      Warna pipi yang merah dan bersinar menandakan adanya gangguan pada organ jantung dan atau organ kandung kemih.
3)      Warna biru atau kehijau-hijauan mengindikasikan adanya masalah dalam hubungan personal, seperti hubungan asmara yang terganggu atau merenggangnya hubungan pertemanan.
b. Bentuk pipi
1)      Semakin kuat dan menonjol garis pipi seseorang, semakin kuat pula kecenderungan orang tersebut menjadi bersidat otoriter atau suka memerintah. Kebenyakan mereka berada pada jenjang atau posisi pengawas, eksekutif, dan pemimpin biasanya memiliki bentuk pipi yang kuat dan menonjol.
2)      Jika seseorang memiliki bentuk pipi yang menonjol tetapi tidak tebal, maka waah ini memberi kesan karater  yang penuh kehati-hatian dan hemat. Tidak saja berahati-hati dan hemat dalam hal keuangan, tetapi juga dalam masalah kehidupan yang lain, misalnya waktu atau tenaga. Ia termasuk orang yan efektif dan efisien.
3)      Pipi yang tidak menonjol memliki kesan karakter yang lemah dalam hal komunikasi dan terkadan cukup sembrono, tetapi cukup bahagia dengan keadaan ini. Ia bisa menjadi seseorang yang pesimistik karena menerima keadaan tanpa  mau berusaha.
4)      Orang yang mempunyai pipi yang terlihat kuat dan menonjol, tetapi hilang pada bagian pangkal, mempunyai sifat yang agresif dan pribadi yang kuat. Dia cepat bereaksi terhadap lingkungan dan orang-orang disekitarnya, dan selalu berusaha tentang perilaku yangmulia dan sopan.

D.      Apakah ada keterkaitan antara pemrosesan top down dan bottom up ?
Seringkali pemrosesan buttom-top dengan top-down terjadi secara bersamaan ketika seseorang mengenali suatu objek. Misalnya dalam pengenalan sebuah wajah. Bagian-bagian wajah seperti hidung, dagu, bibir dan lain-lain menjadi suatu bentuk ambigu ketika di tampilkan sendiri-sendiri. Kadang orang tidak mengenali siapakah orang dari bagian-bagian itu.
Meskipun tampilan tersebut dapat di kenali apabila tampilan di lengkapi dengan dengan informasi yang jelas dan detail. Namun bagian-bagaian tersebut menjadi konteks yang jelas bila di tempatkan dalam sesuatu yang sudah jelas pula polanya. Menurut palmer (Solso, Robert L. 1995) apabila dalam pemrosesan, seseorang hanya menggunakan model pemrosesan buttom-up atau top-down saja, maka akan muncul yang namanya parsing paradox, yaitu kesulitan-kesulitan yang di jumpai ketika dalam pemrosesan, seseorang hanya menggunakan pemrosesan buttom-up atau to-down saja.
Bagaimana seseorang dapat mengenali sebuah wajah sebelum ia pertama mengenali hidung wajah, mata ataupun bagian wajah lainnya ? namun bagaimana juga seseorang dapat mengenali mata, hidung, bibir apabila ia belum mengenali bahwa bagian-bagian tersebut adalah bagian-bagian dari wajah ? Kesulitan-kesulitan yang demikian yang disebut dengan parsing paradox oleh Palmer.





























BAB III
KESIMPULAN

Pemrosesan top down dan bottom up merupakan tori yang digunakan untuk mempresepsi (memberikan presepsi) terhadap seseorang. Hal dapat dialkuakan dengan cara top down (proses pe-ngenalan pola dari keseluruhan menuju bagian-bagian.) dan bottom up (proses pengenalan pola dimulai dari bagian-ba-gian menuju pada pengenalan keseluruhan).
Dalam memahami karakteristik sesorang dapat dilihat dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan membaca wajah. Dalam hal ini, terdapat berbagai macam bagian wajah yang dapat diamati untuk mengidentifikasi sifat maupu karakteristik seseorang. Meskipun demikian, membaca wajah tidak dapat dijadikan satu-satunya patokan untuk mengidentifikasi sifat maupun karakteristik seseorang karena terdapat faktor lain yang dapat mengakibatkan hal tersebut tidak valid.
Pemrosesan top down dan bottom up saling berkaitan. Karena dalam mempresepsikan suatu objek maupun subjek, tidak dapat dilihat hanya dari salah satu sisi. Maka dari itu, pemrosesan top down dan bottom up saling berkaitan dengan erat supaya terjadi keseimbangan dalam mempresepsikan sesuatu.












Daftar Pustaka

Sunar, dwi. 2008. Membaca Wajah Orang. Jogjakarta. Think
Tickle, Naomi. 2012. Cara Cepat Membaca Wajah. Jakata. Ufuk Publishing House
Kamus Besar Bahasa Indonesia





No comments:

Post a Comment